RSS

Author Archives: rifahhafsari

About rifahhafsari

everything begins with love, ALLAH.SWT love, nature, parents, and all around us, without love, perhaps the world seems to tea without sugar, banyak hal yang bisa kita beli, tapi dengan LOVE, tak ada yang bisa membelinya, meskipun hartamu segudang tapi tetap saja cinta itu tidak dapat di beli

……………Datang Tanpa Alasan, Namun Bisa Pergi Dengan Alasan.…………..

Bag 2.

“Keyakinan” Sama, Membuat “Komitmen” Menghasilkan “Ikatan”.

 Mungkin awalnya ini hanya sekedar iseng, tapi dari ke-“isengan” ini menjalar menjadi sebuah hobi, karena saya senang menulis. I Love it…. Tulisan saya ini tidak seindah tulisan penulis sejati, tidak sesempurna tulisan penulis legendaris, ini hanya kesenangan yang membuat saya senang melakukannya.

Ketika pertama kali menulis, saya mulai dari tulisan pendek, cerita singkat yang mungkin memiliki alur yang aneh dan membingungkan tapi saya senang ketika mereka yang membacanya mengkritik tulisan saya dan itu membuat saya hidup. Mengenai cerita yang saya tulis, kebanyakan kisah ini merupakan real kisah hidup saya dengan sedikit modifikasi agar terkesan indah, yang mana bila diperhatikan hampir semua tulisan yang pernah saya buat tersebut merupakan kisah cinta. Ini bukan karena obsesi saya tentang cinta, hanya saja saya merasa takjub akan hal tersebut.

Tahukah anda, cinta disini memberi saya hobi dan energi untuk mengerjakan sesuatu dan menghasilkan sesuatu. Jadi, saya tarik kesimpulan dari tulisan sebelumnya yang saya katakan bahwa “Maksud saya,  pernahkah anda merasa memiliki adrenalin yang kuat dan mencoba menghadapinya?. Mungkin hanya pendapat saya, tapi jujur itu membuat saya memiliki energi”, yang saya rasakan tersebut adalah sebagian dari energi cinta yang menjalar kefikiran saya dimana sebelumnya saya menganggapnya adalah “beban fikiran”. Ya, karena yang saya rasakan tersebut adalah rasa galau akan cinta yang menjadikannya beban fikiran yang membuat saya memiliki energi.

Well, mungkin ini sedikit membingungkan karena yang saya ucapkan mungki berputar-putar. Kita akan bermain secara relax.

Saya mengingat materi dari mata kuliah saya yaitu mata kuliah pancasila yang membahas tentang “filsafat”. Adakah hubungannya dengan yang sedang kita bahas ini? sure.. jelas ada. “Filsafat”, sedikit berbicara tentang pengertiannya, kata filsafat berasal dari 2 kata bahasa latin yaitu filos yang berarti cinta, dan shopos/sofia yang berarti kebijaksanaan,  yang mana diketahui bahwa tingkatan dalam filsafat disini ada dua yaitu kebenaran dan keyakinan. Kebenaran adalah sesuatu yang harus dibuktikan melalui sebuah studi penelitian yang menghasilkan ilmu pengetahuan contohnya adalah ilmu matematika. Sedangkan keyakinan adalah sesuatu yang tidak memerlukan sebuah pembuktian karena ini berdasarkan dari iman contohnya adalah agama, dan cinta.

Ya, cinta itu bersumber dari sebuah keyakinan, yang  mana hal tidak perlu dibuktikan karena ini adalah sebuah keimanan. Seseorang bisa jatuh cinta bersumber dari keyakinan pada dirinya. Dan apabila dua orang saling mencintai berarti mereka memiliki keyakinan yang sama, pemahaman yang sama, dan mereka bersama telah mengimani hal yang sama. Jadi jangan heran dan bertanya-tanya kenapa hal itu bisa terjadi, dan mengapa? Ini adalah sebuah keadaan yang tidak perlu dibuktikan karena mereka yang berkeyakinan tak berharap mendapatkan balasan, mereka sabar akan apa yang mereka miliki dan ikhlas menerimanya. Wow, ini adalah salah satu materi kuliah yang paling kusuka selama kuliah.

Saya menyadari suatu hal ketika memahami tentang “keyakinan” tersebut, bahwa “dua manusia saling jatuh cinta atas “keyakinan” yang sama, mereka saling mengungkapkan dan membuat sebuah “komitmen” sehingga terjadi sebuah “ikatan” dan terjalinlah hubungan antara keduanya”. Indah sekali bukan? Hakikatnya begitulah proses yang terjadi dalam kehidupan manusia, tapi tak semua berjalan dengan mulus karena ikatan ini membutuhkan sebuah pengorbanan dan siapa yang menginginkannya tahu betul akan resiko nantinya. Kebahagiaan yang mengharu biru atau kesedihan yang mendalam, pilihan mana apa yang akan kita ambil yang merasakannya adalah kita sendiri.

Komitmen dalam hubungan adalah yang paling terpenting. Komitmen layaknya sebuah haluan bagi sebuah hubungan, komitmen yang baik akan membawa hubungan ke arah yang baik, begitu pula sebaliknya. Komitmen inilah yang memperkuat sebuah ikatan, karena tertanam dalam benak sendiri, yang tahu kalau kita sedang salah arah adalah kita sendiri ataupun pasangan.

Pernah saya mendapati sebuah kasus pada dua orang yang memiliki keyakinan dalam sebuah awal hubungan. Mereka membuat sebuah komitmen, mereka berpegang teguh pada komitmen tersebut pada saat itu sehingga terjalinlah sebuah ikatan. Namun Si pria meminta sebuah permintaan, agar ikatan ini hanya mereka berdua yang mengetahuinya, tidak teman ataupun sahabat, hanya mereka berdua. Dengan perasaan yang luar biasa sayangnya dan alasan si pria pun menjadi wajar, si wanita yang mengiyakan permintaan si pria dan tidak sedikitpun curiga dan merasa ada yang menggannjal. Setidaknya dengan kedekatan mereka, si wanita merasa tenang dan percaya penuh pada si pria. Beberapa hari mereka mereka mejalani ikatan tersebut, telah banyak krikil-krikil yang menghambat hubungan mereka, meskipun dalam keadaan si pria yang temperamental dan si wanita yang sabar sehingga hubungan ini dapat tetap terjaga. Mereka terlihat bahagia sebagai pasangan baru saat bersama, ketika dalam keadaan ramai mereka layaknya teman biasa dengan keakraban yang biasa pula. Hal it uterus seperti itu, ingga sesuatu yang terjadi. Saat itu merupakan 1 bulan saat mereka jadian, seperti pada halnya pasanganan lainnya mereka membuat saat itu jadi sedikit berarti. Pertemuan manis didepan rumah si wanita, dengan tersipu malu sang wanita begitu senang akhirnya dia telah melalui waktu sebulan dengan pria yang ia sayangi. Saat itu terjadi perbincangan kecil antara mereka berdua, tentang alasan masing-masing saling cinta. Ini dimulai dari sang pria yang bertanya, namun dengan tersipu malu sang wanita bingung bagaimana menceritakannya, dan si wanita pun bertanya balik. Dengan santai si pria menjawab

 “karena kau menyukaiku”.

 Jetarrr…

Bagaikan tersambar halilintar dan badai, si wanita  merasa sedikit bingung.

“maksudnya? ” Tanya si wanita yang kebingungan

“saat itu aku tidak memiliki perasaan padamu” jawab si pria

“jadi saat itu?”Tanya si wanita lagi

“ya, saat itu aku merasa bahwa kau sangat menyukaiku, padahal sebenarnya saat itu aku hanya menganggapmu teman organisasi yang ingin ku back up agar tetap loyal. Dan aku mendekatimu bukan karena aku menyukaimu, tapi kelihatannya kau terbawa perasaan dengan sikapku, makanya lebih baik aku menjaga perasaanmu dan bertanya apakah kau mau dengan laki-laki sepertiku? Dan keadaannya menjadi seperti ini” jelas si pria

“jadi selama ini….. saat itu… dan perasaan mu” Tanya si wanita lagi dengan sedikit terguncang.

“ya tapi sekarang aku sudah mulai menyukaimu, saat hiking aku kefikiran akan orang-orang yang menyayangiku termasuk dirimu, dan aku merasa kesepian berada jauh darimu, dan aku menyadari perasaanku bahwa sekarang aku juga telah menyukaimu” ucap si pria.

Si wanita merasa masih sulit menerima pernyataan si pria, ia pun berlari kembali masuk kedalam rumah, dan air mata pun mengalir dan mewarnai malam si wanita. Penjelasan dari si pria pun diterima si wanita dari sebuah sms malam itu juga, si wanita menerima meskipun sebelumnya merasa dipermainkan oleh si pria. Namun karena ketulusan hati si wanita yang menyayangi si pria yang sangat berarti bagi si wanita, dan si pria yang menjadi benar-benar menyayangi si wanita. Komitmen pun telah terjalin dan hal itu menguatkan sebuah ikatan, meskipun awalnya si pria yang tidak memiliki perasaan apapun, dengan ketulusan hati dari si wanita membuat si pria akhirnya sangat menyayangi si wanita.

Dalam kehidupan ini ada banyak kisah cinta yang mewarnai kehidupan sepasangan kekasih. Kebahagiaan, tangisan, pengorbanan, dan penghianatan, adalah warna-warni yang disajikan oleh cinta. Tak banyak yang tahu dan paham, bagaiamana mendapatkan yang baiknya saja. Namun alangkah baiknya jika kita menikmati proses itu meskipuna akan selalu ada suka duka, pahit dan manis. Karena keyakinan yang abadi adalah hal yang luar biasa dalam hidup.

Bersambung……

………………..its just   RTH  ………………

 
Leave a comment

Posted by on September 18, 2015 in Uncategorized

 

……………Datang Tanpa Alasan, Namun Bisa Pergi Dengan Alasan.…………..

Bag 1.

“Mengerti apa yang datang, dan bagaimana memperlakukannya”

Pernahkah dalam hidupmu kau merasakan sesuatu hal yang besar terjadi pada bagian tubuhmu, terkadang mungkin kau merasa bingung dengan hal itu. Kau mencoba untuk mencari tahu  bahkan memeriksa keadaan tubuhmu, dimana kau akan mengira ini kemungkinanadalah sebuah penyakit, tapi ternyata bukan karena hal itu kau berhubungan dengan seseorang. Ketika hal itu tidak dapat kau temukan jawabannya segera, mungkin kau akan mencari tahu tentang semua hal yang berkaitan. Dan mungkin saja kau akan mendengar atau menemukan hal yang sama yang kau rasakan tersebut dari orang lain, yang mereka sebut dengan cinta. Maka kau akan meyakini bahwa itu memang benar hal itu adalah sebuah cinta. Tapi jangan terlalu cepat menarik kesimpulan bahwa yang kau alami itu merupakan cinta. Tahukah kau tentang arti cinta itu sebenarnya?

Bagaimanakah sebenarnya cinta itu? ada yang tahu arti cinta sebenarnya?

Benar, tak banyak yang tahu apa dan bagaimana cinta itu sebenarnya. Mengapa mereka hadir dan mengapa bisa terjadi seperti itu. Entahlah, tak banyak yang dapat mendeskripsikan tentang cinta termasuk saya sendiri. Apa dan bagaimana cinta itu? Saya tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya dan bagaimana cara memulai menjelaskannya.

Sedikit mendeskripsikan tentang cinta yang kutahu, menemukan arti cinta akan membuatku jadi orang yang kurang kerjaan. Apa yang kukerjakan saat ini sebenarnya bertentangan dengan apa yang seharusnya kukerjakan sekarang. Namun yang kulakuan ini belum tentu tidak berarti untukku, hanya saja seharusnya sekarang saya tidak mengerjakan hal ini.

Saya adalah mahasiswa yang sedang mengerjakan penyelesaian kuliahnya. Bukannya sibuk dengan laporan, saya malah sibuk dengan artikel. Kenyataannya, saya melakukan ini karena hati saya sedang bergejolak dengan banyak masalah dalam hidup saya. Saya bingung ingin mengerjakan apa, padahal sebenarnya banyak pekerjaan yang sedang menantiku untuk segera diselesaikan.

Bicara soal laporan tugas akhir, bagi mahasiswa seperti saya ini merupakan sebuah beban yang teramat mendalam. Kebanyakan orang mungkin berfikir, apa yang susah? Hanya mendeskripsikan apa yang telah kau pelajari selama dibangku perkuliahan dan berdasarkan apa yang telah kau kerjakan pada tugas akhirmu. Tapi, ini begitu berbeda dengan apa yang terjadi dalam hidupku tentang apa yang sedang kurasakan saat ini. sekarang saya merasa ada yang salah dengan diriku, ada yang mengganjal yang sedang kurasakan dan menurutku ini harus segera diatasi. Terkadang saat merenung sendiri, saya akan merasa marah pada diri sendiri bahkan takut apabila ini dapat mengecewakan orang yang menyayangiku, terutama kepada orang tuaku.

Ya, tekanan hidup. Mungkin sebagian orang akan santai menghadapinya dan mencoba mencari jalan keluar yang baik agar tidak  menjadi beban selamanya. Tapi, bagi saya tekanan itu malah menjadi beban fikiran yang sangat menakutkan bahkan saat mata mulai terlelap. Namun, entah mengapa saya merasa lebih dapat bertindak ketika saya memiliki banyak beban fikiran, bukan berarti saya senang memiliki  banyak beban fikiran. Terkadang, karena merasa tegang saya bisa menurunkan berat badan, (hahah…). Maksud saya,  pernahkah anda merasa memiliki adrenalin yang kuat dan mencoba menghadapinya?. Mungkin hanya pendapat saya, tapi jujur itu membuat saya memiliki energi.

Saya ingin menceritakan kejadian menyedihkan yang menimpa saya, yang mungkin membuat saya menjadi seperti ini sekarang. Ini seharusnya bersifat pribadi, tapi akan lebih lega rasanya jika saya juga menuliskannya disini. Saya pernah sangat tersakiti oleh seseorang yang saya sayangi, dia adalah mantan kekasih saya. Bukan karena dia dekat dengan gadis lain atau apa, ini hanya sebuah kata-kata tapi sangat menyakitkan. Namun bila gadis lain mendapati kata-kata seperti ini keluar dari mulut orang yang masih dia sayang meskipun tanpa status, tentunya ia juga akan merasakan sakit yang seperti kurasakan sampai saat ini. Mungkin saya agak sedikit berlebihan membicarakan ini, ataukah kejadian ini baru sebulan yang lalu dimana akan hilang suatu saat. Tapi, inilah salah satu penyebab terbesar kenapa laporan tugas akhir ini begitu sulit untuk dikerjakan. Hal terburuknya adalah, ketakutan yang besar pada seseorang dan keinginan untuk cepat tidur agar malaikat malam dapat menghapusnya dari ingatanku. Karena mungkin saya adalah salah satu orang yang berharap bahwa Tuhan menciptakan malaikat malam untuk menghapus ingatan buruk saya dan menyisakan ingatan yang baik untuk diingat.

Pertanyaannya mungkin, kenapa ini menjadi pengahambat untuk mengerjakan laporan tugas akhir?. Tentu saja ini sangat menghambat, karena saya akan selalu merasa sakit mengingat kejadian itu, mengingat satu persatu dari kata-kata itu, dan karena saya adalah orang yang senang mengerjakan sesuatu jika suasana hati saya dalam keadaan baik. Dan pastinya kebanyakan orang akan setuju dengan pendapatku ini.

Berbicara tentang “Dia”, laki-laki yang pernah sangat kusayangi dan saya bersedia melakukan apa saja yang ia ingin dari saya agar “Dia” senang dan tetap menjadi milikku. Namun menyedihkan, ketika “Dia” selalu berfikiran bahwa saya mengaggapnya tidak penting dalam hidupku. Sehingga beberapa kali saya harus menjelaskan padanya betapa pentingnya ia untukku, beberapa kali saya harus mengungkapkan perasaan sayangku padanya, sampai beberapa kali saya harus melakukan berbagai hal bodoh agar dia percaya.

“Dia” adalah lelaki yang pertama kali. Air mata, tawa yang mengharu biru, dan beberapa yang pertama kali untuk saya, bahkan untuk pertama kalinya saya diputuskan oleh seseorang bahkan disaat itu saya masih begitu sayang kepadanya. Yaa diputuskan, selama +2tahun hubungan kami, hampir beberapa kali dia mencoba memutuskan saya, beberapa kali kata putus itu terucap mencoba berpisah dari saya dan 3 kali kami resmi putus. Meskipun sebenarnya dari ketiga itu, bahkan sekali saja tidak pernah saya menjawab keputusannya.  Karena bagi saya, diputuskan saja sudah begitu menyakitkan apalagi saya harus menjawab dengan mengatakan “Baiklah, jika itu keputusan mu saya rela” atau “jika ini memang yang terbaik untuk kita” ataukah “baiklah, semoga kau bahagia”, telah “kau putuskan”. Its hurt ladies…..

Pernah saya berkata seperti ini “jika kau ingin pergi dariku, pergilah disaat butaku agar aku tak melihatmu pergi karena aku tak akan sanggup melihatmu pergi, pergilah disaat tuliku agar aku tak mendengarmu pergi karena aku tak akan sanggup mendengar langkah kakimu menjauh, dan pergilah disaat bisu dan lumpuhku agar aku tidak  akan meneriaki atau mencegahmu untuk pergi meninggalkanku. Namun jika kau merasa tersesat dan ingin kembali, kau pasti tau bukan jalan untuk kembali?”

Fakta yang lainnya setiap dia memutuskan, pasti dia pula yang minta untuk kembali. Dan bodohnya, saya tidak akan sanggup bahkan tidak mampu untuk mengatakan “TIDAK”. Ohh No, why ladies? Padahal dia telah begitu membuat semua bagian tubuhku menjadi sakit, but why?. Apakah ini yang disebut dengan cinta? Benarkah yang kurasakan padanya ini adalah cinta? Tapi kenapa saya sering merasakan sakit dihati? Apakah cinta itu juga sakit? Begitukah seharusnya cinta?

Sekarang ini untuk memulai hubungan lagi dengannya setelah putus, butuh waktu dan proses berfikir yang panjang. Saya merasa, ini harus difikirkan dengan sebaik-baiknya dengan mempertimbangkan luka yang pernah ada. Bukan berarti saya menganggap cinta itu penuh pertimbangan, tapi saya merasa bahwa sebelumnya dari kami entah itu saya atau dia masih labil dan belum dewasa dalam menghadapi suatu hubungan, sehingga ikatan yang terjalin selalu putus nyambung dan tidak selalu damai. Memang dalam hubungan tidak selamanya berjalan mulus pasti akan selalu ada kerikil yang menghambat, selalu saja ada masalah yang menghampiri, tapi bagaimana kita bisa menghadapi ini dengan baik, bisa menyelesaikan masalah yang ada dengan penyelesaian yang bijak, namun jangan sampai terjadi yang namanya putus. Putus bukanlah cara menyelesaikan setiap masalah yang ada, jangan sampai penyesalan datangnya terlambat dan kita telah membuat pilihan yang salah.

Hidup memang penuh akan sebuah pilihan, langkah yang kita ambil berdasarkan keputusan yang telah kita ambil. Bijaknya kita dalam mengambil pilihan dalam hidup merupakan bagaimana cara kita mendewasakan diri dengan berfikir mengenai apa dan bagaimana resiko yang akan dihadapi nantinya. Karena hidup merupakan pilihan, jadi cinta juga adalah pilihan. Manis, pahit, suka dan dukanya adalah resiko yang kita dapat dari pilihan itu. Maka dari itu, sebelum saya memutuskan akan menerima kembali atau tidak dengannya, saya harus memikirkan kembali apakah saya siap akan resiko dari pilihan yang akan saya ambil ini?

Ada yang bilang “cinta itu buta”, “cinta itu bodoh” dan sebagaianya. Ya benar dan saya pernah merasakannya. Tapi menurut saya cinta itu tidak pernah salah, yang salah adalah pelakunya dan cara ia menanggapinya serta memperlakukan cinta itu. Jangan pernah menyalahnkan cinta itu jika kau terluka, tapi salahkan dirimu yang salah memperlakukannya. Seperti yang kurasakan saat ini, saya tidak akan menyalahkan perasaanku padanya, saya menerima resiko ini atas apa yang pernah kuperbuat. Namun ini bukanlah hukum karma, ini adalah sebuah ujian untuk menjadi lebih baik dan saya tahu akan berbuat apa.

Karena cinta itu hadir tanpa alasan yang jelas, tapi banyak yang bilang kalau cinta dapat pergi dengan alasan pula. Tapi cinta tak akan semudah itu pergi dengan alasan sepele, karena cinta yang abadi hanya hadir ketika saat yang tepat dan untuk orang yang tepat.

Bersambung……

………………..its just   RTH  ………………

 
Leave a comment

Posted by on September 18, 2015 in Uncategorized

 

Tahun terakhirku di PNUP

Tidak terasa,sisa se-tahun lagi waktu saya untuk kuliah di Politeknik Negeri Ujung Pandang ini. Sekarang saya sudah semester 5, sisa 1 semester lagi dan Amd……. horeeeee……

Sekarang ini saya sudah kelas tiga, *wowwww bisa dibilang sudah kelas paling senior diprodiku. Rasanya berada pada posisi ini itu bagaimana yaaa???,,,, *biasa aja –,—

Saat ini masa-masanya disibukkan sama proposal Tugas Akhir *NgeriPak. Namanya juga mahasiswa tahun terakhir, ya sudah pasti sudah WAJIB disibukkan sama yang yang namanya TA.

Bicara masalah TA…… Sudah ada judul sih, “semoga diterima”  Aamiin… Tanggal 11 November 2014 nanti adalah jadwal seminarku *OhhGOD >,<. Rasanya mau naik seminar ituuu,,,, *Dug…dug…dug…Allahu Akbar…Allahu Akbar….  Seperti bedug diijantung. Judul ku ituu “Rancang Bangun Kunci Elektronik pada kendaraan roda dua menggunakan sensor fingerprint berbasis Arduino Uno” keren, bukan?

Kalau motor pake fingerprint sih sudah ada yang pernah buat, tapi di Elektronika PNUPbelum ada, jadi ini judul sudah pasti diterima *Aamiin ya Rabb.

Saya tidak sendiri buat TA ini, (wahhh, kalau sendiri botak saya maaah),  saya punya  teman partner TA. Namanya  FAHRUL ALI. Dia itu, anak EPROM (maksudnya, orang tuanya bukan si EPROM) tapi dia itu masuk team EPROM (Electro Poltek Robot Team), jadi sudah pasti *semoga* alatku cepat beresnya kalau sama si kakak tua ini. Dipanggil kakak tua karena si fahrul ini yang tertua pertama dikelas, saya sama dia ajah beda 4 tahun “omegattt. yaaaah, makanya kalau sama si kakak tua ini harus *tabe’ senior* hihihihih….. (Maapkan diriku kakak tua). Selama kurang lebih 5 bulan kedepan, saya sama si fahrul ini bakal berduet bersama. (Mas Aiman, aku tetap padamu yaaah)

Males bahas TA, selama se-tahun ini bukan hanya TA saja yang bakal kuurus. Berhubung karena mahasiswa satu ini sok super sibuk sama yang namanya ORGANISASI,yaaaah…. jadi selama setahun ini juga bakalan disibukkan sama yang namanya kepenngurusan baik itu HIMPUNAN maupun UKM.

Saya bukannya mau sok-sok’an sibuk bagaimana. Murni karena ini adalah tuntutan HOBI (hobi sibukkan diri maksudnya). Tapi BENNER loooh, saya ini hobi organisasi juga, selain basket sama  “Membaca” *ehhh…. Hahahaha…. Mungkin karena organisasi itu tempat saya dapat ilmu *songong* dapat pengalaman *masaweeeh* dapat teman *pacaMungkin* dan dapat marah-marah *abisnya terlalu sibuk dan berujung sakit* -,-.

Cerita dikit yah, kemarin itu waktu masih semester 3 saya pernah dapat marah sama Bapak, mama, dan kakak nunung, sampai dilarang ikut organisasi lagi. Habisnya waktu itu pulang kerumah jam 12 malam O,o *pantas, karena habis buat LPJ kegiatan. Waktu itu bapak marah besar, sampai-sampai bapak dan ngancam kayak gini “Cici, kau tau bapak ini tidak suka dibohongi toh, jadi jangan sampai kau bohongi bapak, dan awas  kalau sampai kau seperti ini lagi, ingat ini yang bapak bilang *Kalau masih mau diurus mendengar, kalau tidak silahkan!!! urus sendiri dirimu nak* ingat!!! itu cici” ngeri bukan. Setelah malam itu, saya pamit lagi mau kekampus, karena hari itu sidan LPJ, dan berhubung saat itu saya selaku panitia presidium, jadi saya harus pergi. Nah disinilah saya buat perjanjian sama bapak.

cici : Halo, Assalamu alaikum bapak (Dumba’ dumba galetere’)

Bapak : wa’alaikum salam, kenapako lagi? (wihhh, satu serangan dadakan)

cici  : Bapak, mauka minta izin kekampus lagi (To the point)  . karena hari ini mi LPJnya dari LPJ yang saya buat tadi malam (memelas)

bapak : Apa lagi ituuuu,,, aissss,,,,, jangan mi pergi kalau tidak penting ji (Tegas pake banget)

cici : Penting bapak, karena saya selaku panitia presidiumnya (sedikit menaikkan nada suara)

bapak : tdk ada ji yang penting itu selaini kuliah mu.

cici : bapak, menurutku penting ini, disini tommi diajari ka bertanggung jawab sama apa yang sudah ku buat. Pernah ka buat kegiatan jadi harus ka pertanggung jawabkan ki. (sok menjelaskan)

bapak : jam berapa mulai itu LPJmu? jam berapa selesai? (Mulai melunak)

cici : jam 9 mulai, selesainya tidak tau jam berapa…. (memelas banget)

bapak : pergi meko, tapi jam 5 ada mko dirumah lagi

cici : (bagaimanana ceritanya, LPJ secepat itu???mana ada) iyeee Insya Allah jam 5 dirumah mka.

bapak : tapi ingat cici nah, terakhir mko ini sibuk-sibuk begitu, saya tidak suka sekali kau ikut-ikut organisasi begitu, dan setelah ini, mundur sedikit-sedikit mko sampai menghilang, tidak usah mko ikut organisasi lagi, fokus mko kuliah, saya tidak suruh ko kuliah dimakassar buat organisasi  ji. jadi ingat ini nah, mundur mko saja.

cici : (tidak ikhlas) iyee bapak, insya allah (menangis)

Siapa coba yang tidak *hujan habis dibilangi kayak gitu, tapi yaaah,,,,saya harus terima konsekuensi. Namanya juga orangtua, wajar kayak gitu. Jadi saat itu saya nurut sama bapak, tidak nurut-nurut bagaimana sih. yang namanya sudah hobi yah susah ditinggalin kaleee apalagi kalau sudah CINTA.

Saat itu, saya organisasinya sembunyi-sembunyi. Berhubung karena bapak tinggalnya dipinrang, jadi sudah pasti pantaunya juga tidak langsung. waktu itu saya punya batasan diluar kost,  jam 17.00 sudah ada dikost. Awal-awal dikasih aturan seperti itu yah saya turuti, mulai tidak dari pulangnya jam 17.00, sejak itu juga sudah tidak pernah ikut galang dana malam lagi,dan aktifitas malam lainnya. Seiring berjalannya waktu, udah mulai lagi jadi kelelawar tapi nggak sering, 1 atau 2 kali lah selama seminggu. kalau mama sama bapak kemakassar, saya tidak pernah keluar pasti dirumah terus. Cari muka ceritanya, nilai juga dimaksimalkan, jajan juga dihemat-hematkan. sampai-sampai untuk keperluan organisasi,tidak pernah minta sama orang tua.

Yaaah, hal itu mungkin agak memberatkan tapi karena saya betul-betul niat organisasi, karena menganggap bahwa organisasi itu tidak merugikan jadi saya pertahankan. Sampai hidayah Allah SWT kepada bapak. Suatu ketika, mama lagi kemakassar, bapak tidak ikut. saat itu lagi cerita-cerita sama mama, ehh tiba-tiba mama bahas organisasi. Sudah pasti jantungku tiba-tiba melonjak seketika. tapi ternyata mama kasih kabar baik.

mama : “Bapakmu bilang begini sama saya, biar mko ikut organisasi, na izinkan mko tapi ingat ko kuliahmu sama jaga kepercayaannya bapakmu, dia tidak mau bilang ini langsung sama kau, na suruh jka kasih tau ko. tapi ingatko batasanmu cici. Na izinkan ko ikut organisasi bapakmu karena musukaki organisasi, tapi sekali lagi ingatki itu apa yang nabilang”

Alhamdulillahi Robbil Alamin…….

yaaaahhhh,,,  itulah sedikit kisah sedih dihari lalu kuuu…. *apakah….. mungkin Allah SWT menjawab do’aku. Jadi sejak dikasih tau begitu, saya jadi membatasi diri sendiri. seperti tidak boleh begini, tidak boleh begitu, tidak boleh sampai jam segini, harus begini, harus jujur tiiap kesini,  yaaahh saya benar-benar sayang sama orangtua saya yang sangat pengertian itu…

Selain TA sama ORGANISASI, selama tahun ini juga bakalan disibukkan sama  *ehem..ehem….

yaaaaahhh,,,,, jadi selama se-tahun, ditahun terakhirku ini bakalan banyak kisah-kisah unik dikehidupan ku yang unik ini, saya bersyukur diciptakan sebagai manusia yang dapat menjalani lika-liku kehidupan ini. dan semoga saya bisa menjadi manusia yang sebaik-baiknya manusia.

THE END….. :*

 
Leave a comment

Posted by on November 5, 2014 in Uncategorized

 

Sesorang Yang Kau Sembunyikan dari Duniamu

Seorang wanita baru merasakan kebahagiaan penuh menjadi kekasih dari seorang pria yang ia cintai dan ia sayangi ketika pria tersebut tidak pernah merasa malu dan merasa bangga karena mimiliki wanita tersebut.

………..

 
Leave a comment

Posted by on January 20, 2014 in Uncategorized

 

Perjalanan PERIHAL 6, SevenForSix KSR PMI Unit 121 PNUP

401935_4254005648257_1344142421_nAwalnya dari sini,

Setelah melewati berbagai tahap Pendidikan untuk menjadi anggota KSR, disitulah awal dari perjalanan slayer Hijau (Slayer Daun) ini menjadi Slayer Merah (Slayer Darah). Disinilah kami anggota muda sebanyak 53 orang, akan merasakan perjuangan di KSR, merasakan goncangan berbagai kegiatan di KSR, terutama goncangan PERIHAL (PERIngatan HAri Lahir) yang melebihi goncangan jatia. Disinilah proses pendewasaan kami anggota muda akan berlangsung.

……………………………………………………………………………………………………………………………………………..

Donor Darah, 1000 kantong darah

SPOT 1

1004429_621324134546972_650729336_n

Titik pertama aksi 1000 kantong darah dipelataran kantin kampus Politeknik Negeri Ujung Pandang. Awalnya target kantong darah sebanyak 100 kantong, namun dikarenakan beberapa hal kami hanya mendapatkan 73 kantong darah.

Meskipun begitu, kami panitia Prihal 6 tidak merasa sedih karena kantong darah yang didapatkan tidak mencapai target. Namun, dari sinilah kami belajar dan akan lebih giat lagi. Berharap kegiatan kedepannya lebih baik lagi..

 

 

 
Leave a comment

Posted by on June 30, 2013 in Uncategorized

 

…… Be Happen …..

Senyum, tawa, dan kebahagiaannya

Ceritanya,

Sikapnya,

Wanginya,

Semua itu yang kusuka darinya,

Entah bagaimana aku dapat bertemu dengannya,

tapi aku berharap,

Dialah orangnya,

Yang kuharapkan, yang aku inginkan,

dan aku ingin itu terjadi…

 
Leave a comment

Posted by on June 30, 2013 in Uncategorized

 

My new style at 18 th

Masa SMA memang sangat menyenangkan, tapi masa kuliah jauh lebih menyenangkan. Karena disinilah saya merasakan hal yang sangat berbeda dari masa SMA. kalau di SMA saya tinggal bersama orang tua, sekarang saya tinggal sendiri di sebuah Kost-kost an.

2012-10-10 07.48.17

Ini adalah gambar Kamar kost ku, dikamar ini lah saya menghabiskan hari ketika pulang dari kampus. Tinggal sendiri itu menyenagkan, tak ada yang mengganggu. Disini pulalah saya belajar mandiri, makan sendiri, mandi sendiri, mencuci sendiri dan lain-lain.

404657_362009147206710_1663863939_n

Ini adalah kampusku, kampus POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG. Disini saya masuk jurusan Teknik Elektro Prodi Teknik Elektronika. Saya dapat kuliah disini berkat Beasiswa Bidikmisi yang diberikan kepada saya. Saya merasa sangat beruntung karena bisa mendapatkan beasiswa tersebut, karena dengan begitu saya tidak merepotkan kedua orang tua lagi soal biaya kuliah dan biaya hidup dimakassar ini.

Disini lah saya, menemukan hal-hal baru yang sangat menyenangkan dalam hidupku, yang berbeda ketika aku masih SMA. seperti teman-teman baru.

Disini kami tidak MOS, melainkan didiksar oleh TNI yonif 700 Raider, kedengarannya mengerikan, tapi sebenarnya tidak disini kita seperti liburan 4 hari di markas TNI saja, kami bernyanyi ala TNI, tidur ditenda, dan yang kuran enak disini adalah makan dan BABnya. Karena disini kami diberi makan 3 kali sehari dengan porsi yang sangat banyak dan juga disini sangat sulit mendapatkan WC yang kosong.

Inilah Foto-foto diksar ku selama di markas TNI Yonif 700 Raider

090120122373 DSC00677 DSC00678

090120122380

Aku berada di kelas 1 A Elektronika, yang terdiri dari 25 mahasiswa. yang terdiri dari 8 cewek, dan 17 laki-laki. Namun ada satu temanku yang tidak aktif kuliah lagi, karena telah menentukan pilihannya untuk masuk pelayaran. Padahal disini dia mendapatkan beasiswa bidikimisi juga.

IMG00054-20130112-1147

Inilah gambar teman-teman ku yang cewek, terlihat feminim bukan?, tapi sebenarnya aslinya tidak. sebenarnya mereka terlihat feminim pada gambar diatas karena habis mengikuti mentoring aword yang diadakan oleh anak-anak dari KAMUPI, makanya mereka mengenakan rok dan memakai jilbab.

Aku ingin memperkenalkan mereka satu-persatu mulai dari ujung paling kanan.

Namanya DEWINTA SEPTARANI DWI MURTI, dipanggil rani. 13113_3912349666147_1098198737_n

rani ini lahir disemarang tanggal 30 september 1994.

Dia pendatang dari mataram.

Orangnya sangat periang, meskipun dia gendut tapi sangat aktif, buktinya dia jago main basket, dan merupakan center terbaik di tim.

  • Dia orangnya kalau foto, ekspresinya banyak.
  • orangnya suka tidur, kalau udah ngumpul di gasebo, pasti nyari tempat yang paling banyak buat tidur.
  • Orangnnya rada-rada Laload dan susah mengenali situasi dengan baik.
  • Meskipun tulalit, tapi orangnya jago berbahasa inggris.

Lanjut,  yang kedua itu AYU MEYLASARI, dipanggi ayu, meyla, dan ibu negara.

Capture

  Ayu, atau meyla, atau ibu negara ini kelahiran Bone 6 mei 1993. Orangnya pintar, dan baik hati dalam soal tugas, kenapa saya bilang begitu. bagaimana tidak, dia suka membantu kalau masalah tugas.

Dia ini ibu negara di kelas, karena dia merupakan wakil dari ketua kelas. ayu ini juga orang yang paling sibuk di kelas.Dan juga orang yang paling sering berhubungan dengan dosen, alias yang selalu menghubungi dosen jika akan masuk.Orangnnya paling sering dijahili oleh teman-teman cowok yang lain, apalagi yang bernama ajemain. paling sering mengganggui temanku yang satu ini. Meski begitu dia tidak akan marah sampai yang sangat parah, palingan cuma ngambek dan semacammnya. Dia ini punya julukan sebagai KUPU-KUPU alias Kuliah Pulang – Kuliah Pulang, karena dia ini punya nenek yang mengawasinya dan punya banyak aturan terhadap ayu. Meski begitu terkadang ayu ini suka melenceng bersama kami, dan paling suka dengan karokean.

Lanjut yang ketiga itu, Musyawira Fitri Hamdani, dipanggil Wia

934129_634794946549305_365161146_n Wia ini kelahiran Makassar 14 Maret 1994.

Orangnya cantik, dan pendek. Biasa dijuluki Si caddi.

Yang satu ini juga kalau berfoto, banyak ekspresi, dan juga paling suka foto alias GIFO.

orangnya baik, pintar, tapi juga rada-rada.

Dia punya pacar yang lagi pendidikan TNI, jadi dia itu lagi LDR. Meskipun begitu dia selalu mencoba untuk setia terhadap RRM.

Dia ini orangnya suka jalan, melenceng kemana-mana jika ada waktu kosong.

orangnya paling senang mengejar bola yang menggelinding, seperti anak-anak.

Lanjut yang ke-empat ada Asriani, dipanggil Ani atau umpe’.

fft Ani / Umpe’ ini kelahiran Bone 29 November 1993. Katanya, sebenarnya dia bilang dia kelahiran 1994, yang 1993 cuma diakta, yang aslinya katanya 1994. Tapi karena kita WNI yang baik kita mengikut pada akta saja. jadi dia itu sekarang berumur 19 tahun :D.

 Dia ini orangnya paling unik, kanapa dibilang unik. Lihat saja aslinya, orangnya punya ekspresi yang unik. Badannya ajah unik, kepalanya kecil, badannya besar, kayak galon hahaha….

Orangnya juga GIFO, tapi ekspresinya gitu-gitu terus, “kayak saya sih :D”. Orangnya juga sama suka jalan, melenceng kemana-mana.

Semua tentangnya itu Unik, punya tante Roker, hidung unik yang dapat kempas-kempis, dan bodi kayak galon, dan lain-lain tentangnya yang unik.

Namun, dia itu saudara kembar bibir ku with Leo “katanya…. 😦

Lanjut yang ke-Lima Rukayah, dipanggi Aya

943252_351877764934643_2103968869_n

Aya ini kelahiran Bone 5 April 1995.

Teman ku yang satu ini, kehidupannya agak rumit, dia juga agak labil.

Dia ini juga penerima Beasiswa Bidikmisi di kelasku.

Klau foto paling suka “sepe-sepe kayak ikan pepes”. kalau foto punya gaya encok, dia ini islam, tapi belum mau pake jilbab kekampus. katanya kalau jilbabnya sudah banyak, atau dia sudah punya semua warna jilba, baru dia mau pake jilbab. Tapi sampai sekarang jilbab itu belum juga terkumpul jadi dia belum mau pake jilbab.

Lanjut yang ke-Enam itu, NURUL UTAMI, dipanggil uta,atau umi,

nn

Uta ini kelahiran Pangkep 3 september 1994.

orangnnya memang kecil tapi jago main volly. Dia ini pemain porda pangkep sewaktu SMA.

Dia ini suka ber-olahraga. Orangnya juga kecil-kecil tapi “Rewa”.

Dia ini tidak suka dengan yang namanya pengkadera yang memakai fisik. Dia sangat anti dengan hal seperti itu.

orangnya juga GIFO, dan juga suka melenceng.

orangnya juga autis banget sama BB-nya. dan juga suka maccalla’ (mencela). paling nggak suka dengan durian sama kayak rani.

lanjut yang ke-tujuh itu saya, dan

yang ke- delapan atau yang terakhir atau yang paling kiri itu SRI RAHAYU YAHYA, dipanggi ayu, atau raha.

jkjjRaha ini kelahiran Sidrap 18 Agustus 1994.

Orangnya Cantik, dan juga pemain basket.

Dia ini anaknya sangat aktif main basket. Dia juga pemain Porda sidrap.

meskipun sangat aktif, dia juga punya penyakit. Jadi ketika terlalu kecapean, dia bisa Drop dan sakit.

Dia ini punya penggemar yang banyak, maklum orangnya cantik.

Dia juga GIFO, dan suka melenceng kayak wia, ani, saya dan uta,

Itulah perkenalan singkat yang kupaparkan tentang teman-temanku yang cewek, untuk yang cowok nggak usah yah, soalnya banyak banget. Yang ini ajah, aku agak kesulitan.

Lanjut ke Organisasiku, aku itu pernah mendaftar dan berhasil menjadi anggota robot EPROM (Electro Poltek Robot Team)

374570_548937615121363_103795827_n IMG_6472 DSC_0695

 
Leave a comment

Posted by on June 16, 2013 in Uncategorized

 

Mendesain rumah sendiri

Menampilkan, mendesain sendiri rumah yang aku ingin kan di masa depan nanti. Aku ingin punya rumah yang tidak usah bertingkat, tapi sangat luas. Aku membayangkan seperti Istana negara yang sangat luas tapi tidak bertingkat.

Saat besar nanti, aku ingin jadi orang yang sukses. Aku juga ingin menikah dengan orang yang berpendidikan mapan dan punya pekerjaan yang bagus. Makanya, pada denah rumah di atas aku buat ruang kerja tersendiri buat tempat kerja bareng, hehehe

Rencananya, aku ingin punya anak 3 (gak ikut program pemerintah “dua anak cukup”hehe) makanya kamar buat anak-anak ada 3, plus kamar tamu satu. bayangan kedepan aku pengen jadi orang yang sukses, punya pembantu 3 :  satpam, supir, dan pembantu.

pada garasi di sana terdapat 2 tempat mobil, karena mobilku nanti ada 2 mobil suami dan juga mobilku sendiri. Dan ada juga tempat di garasi yang kosong tanpa keterangan di situ, dan itu adalah tempat motor, hehe.

Ruang keluarga aku buat sedemikian besar, karena aku punya keluarga besar jadi kalau ngumpul bareng keluarga, pasti muat tempatnya kan luas. Aku juga pengen buat kolam renang yang luas, karena aku suka banget berenang. Dan dengan adanya kolam renang di rumah inilah, aku dan keluarga nggak usah lagi pergi ke tempat permandian.

Aku sengat menyukai taman yang luas, karena taman rumahku cukup luas. Aku ingin membuat taman yang cantik DAN elegan.Aku punya mimpi ingin menjadikan rumah ku sebagai taman tercantik di dunia (heheh, nghayal).

Ketimbang rumah bertingkat, aku lebih suka yang begini saja,tapi pada bagian atasnya aku buat datar, bukan atap. Karena pada bagian atas itu aku ingin membuat sebuah tempat memandang yang baik, seperti memandang bintang di malam hari, memandang sore, dan pemandangan atas lainnya, karena aku sangat senang memandang langit, terutama bintang.

 
1 Comment

Posted by on May 13, 2011 in Uncategorized

 

Sinopsis Bad Guy Episode 12

Jae In mengingat saat bertemu Gun Wook pertama kali di taman dan ketika mereka berfoto bersama. Pandangan Jae In jatuh ke foto mereka di meja Gun Wook dan ia menoleh ke arah tempat tidur dimana Gun Wook tertidur karena kelelahan. Jae In menghela nafas dan berkata dalam hati, tidak apa-apa jika kau tidak mengatakan-nya padaku, aku percaya padamu. Bagus kalau aku yang melihatmu.

Setelah membuka sepatu Gun Wook, Jae in merebahkan diri di samping Gun Wook dan menepuk2 punggungnya, ketika sampai di bagian dekat luka Gun wook, Jae in berkata, pasti sakit sekali.

Paginya, Gun Wook bangun dan siap-siap pergi kesuatu tempat dan memandangi foto Sun Young. Ingatan-nya terbang ketika mereka kecil, waktu itu Gun Wook mengemis dan ingin membeli roti dari uang itu, tapi beberapa anak berandal merampas uang Gun Wook dan memukulinya, sampai ia terjatuh. Sun Young kecil melihat itu dan langsung lari memeluk Gun wook, jangan! jangan pukul dia, pergi kalian! Sun Young kecil melindungi Gun wook dengan tubuhnya. Ibu pengurus panti melihat mereka dan berteriak mengusir anak2 itu, lalu mendekati Gun wook, dia terkejut sekali melihat luka Gun Wook. Sun Young memohon, direktur..kita bawa saja dia ke Angel’s center ya..

Gun Wook mengelus foto Sun Young dan merobeknya, membuang ke tong tempat ia membakar semua barang2 Sun Young yang selama ini disimpannya, Gun Wook membakar bundelan surat Sun Young dan terngiang kata2 Sun Young, Tae Sung-ah sekarang aku sudah keluar dari panti, aku akan menjalani duniaku sendiri..Gun Wook menahan perasaan-nya lalu pergi dari situ.

Gun Wook masuk ke rumah abu Sun Young (tempat yang seharusnya ditongkrongi oleh polisi sejak pagi kalau mo cari bukti keterlibatan Gun Wook dengan Sun Young, sigh…) Gun Wook mengetuk kaca tempat abu Sun Young disimpan dan ia akan beranjak ketika tiba2…Gun Wook mendengar suara lagu anak2 yang biasa dinyanyikan Sun Young. Mata Gun Wook berkaca-kaca dan ia pergi dari situ.

Gun Wook duduk di ayunan di taman, melihat dua anak yang sedang main pasir dan teringat ketika Sun Young membantu mencuci tangannya dan mereka bermain air. Gun Wook berkata dalam hati, Noona maafkan aku, aku tidak akan berhenti, setelah aku selesai dengan semuanya, aku akan menerima hukumanku. Kemudian Gun Wook pergi.

Detektif Gwak (akhirnya!) pergi ke rumah abu Sun Young, menelepon Detektif Lee dan berkata ia yakin Gun Wook akan kesini. Gwak masuk ke dalam tapi tidak ada siapa-siapa, tapi dia sadar Gun Wook tadi pasti kesini. Gwak berlari keluar, tidak ada siapapun tapi ia melihat asap mengepul dan ia mendekat. Ternyata bekas pembakaran barang2 Sun Young dan Gwak hanya bisa mendesah (telat Oom!).

Di kantor, Jae In dan Tae Sung bertemu, tapi ketika rekan Jae In berkata itu Tae Sung, kau tidak menyapanya? Jae in berkata tidak dan langsung masuk.

Gun Wook ada di dalam mobil bersiul-siul. Ponselnya bunyi, ternyata dari partner of crime-nya, yang berkata kalau Manager Kang sudah mentrasfer uang ke rekening alias Tae Kyun tapi atas nama istri Kang, jadi itu pasti rekening istrinya. Gun Wook tersenyum, iya seperti yang sudah diperkirakan. Aku sekarang ada di depan kantor Kang, dimana dia ya?

Rekannya menjawab, Dia ada di bandara, istrinya sudah menunggunya.
Gun wook : Anaknya juga sudah ada di luar negeri, uang sudah ditransfer, jadi dia tinggal melarikan diri saja. Telp aku kalau pesawatnya sudah berangkat ya.

Gun Wook siul-siul lagi dan melihat sebuah mobil mendekat. Ternyata Hong Tae Kyun (kalo ngetik namanya selalu aja hampir salah dengan Hwang Tae Kyung haha) Tae Kyun keluar dan marah2, dasar brengsek! kembalikan uangku! Apa kau tahu berapa jumlahnya!
Tae Kyun masuk (tepatnya mendobrak masuk) ke kantor Kang, panik melihat dokumen berserakan, uangku! uangku! dan ia menemukan kartu nama Shim Gun Wook diantara dokumen2 itu. Gun Wook adalah CEO Architect Company hehe keren juga kartu palsunya. (herannya diantara begitu banyak dokumen dan mungkin kartu, kenapa kartu Gun Wook yang diambil Tae Kyun…)

Gwak masuk ke kantornya dan mengeluarkan bukti, ternyata dia dapat sobekan surat Sun Young yang tertulis : Gun Wook, maaf, aku tidak sanggup tanpa Tae Sung..

Gwak memutar rekaman interogasinya dengan Gun Wook dan terpekur dengan kata-kata terakhir Gun Wook, jika kau memiliki keluarga, apa kau tidak akan melindunginya? Gwak mendesah, keluarga…

Mo Ne datang ke kantor. Tae Ra keluar dari ladies room dan Gun wook menyapanya, Executive Direktur Hong! Gun Wook mendekati Tae Ra dan tanya kau mau kemana? Gun Wook sangat santai dan akrab dengan Tae Ra. Tae Ra belum sempat menjawab ketika Putri Mo Ne datang, Gun Wook oppa, Unni..kalian bersama lagi!

Mo Ne ingin tahu sebenarnya ada apa diantara mereka berdua. Mo Ne mengulang kata2 Gun Wook, apa maksudmu dengan tergoda? Mo Ne kesal sekali, apalagi ketika melihat keduanya saling bertatapan. Gun wook lalu menarik Mo Ne kesamping dan berkata, aku merasa tergoda karena dia mengingatkanku pada seseorang yang sudah seperti kakak bagiku, orang yang paling menderita karena menahan perasaan-nya sendiri dan tidak pernah hidup untuk dirinya sendiri, dan kalau hari itu aku sudah melanggar batasku.

Mo Ne tanya balik, lalu kesalahan apa yang sudah diperbuat kakak-ku? Tae Ra mendekati keduanya, Mo Ne pulanglah. Mo Ne berkeras, aku tanya Kak Gun Wook, bukan kau! Gun wook lalu membela Tae Ra dan berkata pada Mo Ne, untuk apa kau datang ke sini, kau juga tidak percaya apa kataku. Lebih baik kau pergi saja. Gun Wook lalu berjalan pergi meninggalkan kedua kakak beradik itu.

Tae Kyun menghadap ayahnya dan dimarahi hibis-habisan oleh Tuan Hong. Kau ini tidak pernah beres dalam mengurus bisnis. Pergilah ke Amerika dan selesaikanlah studimu disana. Tae Kyun membungkuk memberi hormat dan keluar.

Tae Kyun menemui sekretaris Kim dan menunjukkan kartu nama Gun Wook, tolong periksa orang ini. Sekretaris Kim membacakartu nama itu, Shim gun Wook, dia sedikit terkejut. Apa? tanya Tae Kyun kau mengenalnya? Sekretaris itu berkata tidak (what?) dan ia mencoba menelepon no di kartu, tapi tidak diangkat. (Ini menarik, mengapa Sekretaris Kim dan juga Manager Uhm sepertinya melindungi Gun Wook, apa mereka tahu siapa dia sebenarnya? apa motifnya?)

Tae Kyun lari ke mami-nya dan berkeluh kesah. Ny. Shin tanya, memang berapa besar uangnya? Tae Kyun berkata, Omma, kau tidak perlu tahu.

Ny. Shin langsung menyalahkan suaminya, Ini bukan salahmu, tapi ayahmu. Ayahmu menguasai semuanya dan tidak memberikan kesempatan padamu, jadi kau terpaksa melakukan hal2 seperti ini. Kau tahu kan, Haeshin ini adalah milik kakek buyutmu (dari pihak Ny. Shin/Ibu), dan pewaris Haeshin adalah kau, Tae Ra dan Mo Ne. Tae Sung tidak akan pernah jadi bagian dari Hae Shin.

Tae Kyun berkata, iya aku tahu Ibu. Lalu Ny. Shin berkata bagaimana jika, ini semua hasil pekerjaan Tae Sung? Tae Kyun menggeleng, tidak, anak itu tidak punya kemampuan seperti itu. Tapi Ny. Shin berkata kau tidak bisa menilai orang hanya dari penampilannya saja. Jangan percaya pada orang yang selalu tersenyum karena ia biasanya menyembunyikan motif tertentu di baliknya.

Sementara itu di kantor Tae Sung, Gun Wook sedang memberikan laporan perkembangan proyek robot theme park, tiba2 Tae Sung tanya, apa kau juga tahu ?

Gun Wook bingung, apa?
Tae sung : Proyek Moon Jae In untuk mendekatiku, apa kau tahu itu, apa kau membantunya?
Gun Wook : Kenapa? Apa terjadi sesuatu?
Tae Sung : Kenapa kau cemas?

Tiba2 Tae Kyun menyerbu masuk, marah2 dan menuduh Tae Sung dengan membabi buta. Apa kau yang sudah membocorkan cerita itu ke media? sambil melempar koran.

Tae Sung heran dan memungut korannya, membaca, Pewaris grup H..apa itu kau? dengan nada sedikit merendahkan, dan ini memicu emosi Tae Kyun, Tae Sung cuek. Tae Kyun langsung bergerak memukul Tae sung, tapi langsung ditahan oleh Gun wook.

Tae Kyun murka, lepaskan tanganku!! lepaskan brengsek! Tapi tangan Tae Kyun bagaikan dicengkeran oleh cakar naga, semakin keras ia mencoba melepaskan, justru semakin erat Gun wook menahan-nya, Tae Kyun yang kesal menoleh ke arah Gun Wook (catatan, dia lupa lihat name-tag Gun Wook. Itu yg akan kulakukan pertama kali kalo ada anak buahku berani spt itu, siapa kau, dari bagian mana, apa mau dipecat? ya kan..ah sudahlah). Gun wook berkata, aku tidak tahu masalah apa ini tapi, masih ada karyawan yang kerja. Tae Kyun marah sekali, berani sekali kau!

Tae Sung melihat ke arah Gun wook, lepaskan dia. Gun Wook melepaskan Tae Kyun.

Tae Kyun langsung mendorong Tae Sung, aku tahu niatmu! Kau ingin menikamku dari belakang. Tae sung menyeringai, ya aku senang melakukannya..hanya sayangnya aku tidak tahu caranya. Aku ingin sekali melakukan itu padamu.

Gun Wook tertegun mendengar kata-kata Tae Sung, ia seperti merasakan sedikit empati. Apa rasanya jadi anak diluar nikah. Tae Kyun menghina Tae Sung kau ini tidak tahu keturunan siapa seperti anjing geladak. Jangan pernah memanggilku kakak lagi, mendengarmu memanggil kakak padaku, membuatku ingin muntah. Tae Kyun mendorong Tae sung sampai jatuh dan ia pergi. Tae Sung terlihat sangat terluka tapi ia keras kepala dan teriak : Hyung!

Tae Kyun yang hampir keluar, berbalik dan menoleh. Tae Kyun : hati2! Tae Kyun mendengus dan keluar. Tae Sung teriak lagi : Hyung! lalu lebih keras lagi dan akhirnya teriak sampai histeris untuk membuat kesal Tae Kyun : Hyung!!! Ketawa dan menangis bersamaan.

Tae Kyun keluar dan menenangkan staf yang kebingungan. Di dalam, Gun wook melihat ke arah Tae sung. Setelah situasi mulai tenang, Gun Wook mendekat dan mengulurkan tangan membantu Tae sung berdiri. Tae Sung bergumam dengan pedih, aku bahkan tidak bisa memanggil kakak-ku, kakak. Tae Sung minta Gun Wook jangan selalu membantunya, aku tidak boleh membiasakan diri dengan itu. Tae Sung berterima kasih dengan lemas dan jalan keluar. Gun Wook tersenyum.

Setelah Tae Sung keluar, Gun Wook duduk di meja Tae Sung, memutar robot mainan-nya : Apa yang akan terjadi jika kita bertukar tempat? Tapi sayangnya dalam hidupku tidak ada kata bagaimana jika.

Jae In keluar dari toilet dan mendapat telp dari ibunya. Ibu Jae In akan berkunjung ke Seoul dan ketika selesai, Gun Wook berjalan di dekatnya, keduanya baru akan bicara ketika tiba-tiba Mo Ne datang lagi. Gun Wook mengantar Mo Ne keluar, pulanglah Mo Ne.

Mo ne minta maaf, ia hanya merasa Gun Wook tidak banyak bicara, dan melihat Gun Wook bicara begitu banyak dengan Tae Ra membuatnya kesal, tapi kak, aku punya sesuatu untukmu dan Mo ne memberikan boneka pada Gun Wook. Boneka mirip Gun Wook (it freaking me out! the doll..like voodoo doll hiiyy..)

Mo Ne berkata kalau kakak bicara dengan boneka ini, aku tidak akan kesal, karena kakak bicara dengan diri sendiri. (weird, kebayang boneka di Friday the 13 ) Mo Ne pergi.

Gun Wook masuk ke dalam dan bertemu Tae sung. Tae Sung tanya kau dari mana? Gun Wook menunjukkan tas dan berkata tadi Mo Ne datang. Gun Wook balik tanya kau mau kemana? Tae Sung menjawab, main hoki. Dan aku (sangat ingin) berpikir scene setelah ini adalah Gun Wook+Tae Sung main hoki bersama tapi…

Detektif Gwak memanggil Tae Sung (mereka) : Tae Sung-sshi! Keduanya menoleh. Detektif Gwak memberikan bukti tulisan tangan Sun young, ia hanya ingin konfirmasi, apa benar ini tulisan tangan Choi Sun Young?

Gun Wook tercekat, Gwak mengulurkan sisa surat yang sudah terbakar itu : Maaf, aku tidak sanggup tanpa Tae Sung. Tanpa kata-kata Gun Wook! Sepertinya Gwak membakar kata Gun Wook (hei! ini melanggar hukum, memanipulasi bukti, apapun alasannya itu tidak boleh!)

Tae Sung tanya apa Gwak sudah menemukan anak yang lain itu. Gwak melihat ke arah Gun Wook, dan menjawab : Tidak. Gun Wook jelas bingung dan gugup, tidak tahu apa maksud Gwak.

Gwak juga bohong dengan berkata kami menemukan surat ini diantara barang2 Sun Young, kami tidak melihatnya, ternyata terselip diantara itu. Gun Wook tambah tidak mengerti. Gwak berkata kami memutuskan menutup kasus ini, ini murni bunuh diri, kami minta maaf. Tae sung mengerti dan pergi dengan membawa sobekan surat Sun young (hei! barang bukti tidak boleh dibawa ke mana-mana, itu berguna untuk proses di pengadilan, arrgh)

Setelah Tae Sung pergi, Gwak berkata pada Gun Wook : Shim Gun Wook-sshi, apa kau tahu restoran yang enak di sini? aku lapar. Gwak melangkah pergi.

Tae Sung duduk di bangku jalan dan memandangi robekan kertas itu lalu dia pergi ke tempat dimana biasa menurunkan Jae In. Kebetulan saat itu, Jae In, Won in lewat bersama ibunya yang datang dari kampung. Tae sung langsung mendekati dan ingin mengantar Jae in pulang. Tentu saja Jae in menolak, tapi ibunya langsung ngiler melihat mobil Tae Kyung, wah ini mobil luar negeri dan langsung masuk.

Membuat Jae in menahan malu tapi tidak berdaya. Tae Sung dengan geli berkata ayo, aku antar dengan mobil luar negeri.

Gun Wook mengajak Gwak ke restoran yang untuk beberapa saat dikelola oleh Kak Jang. Mereka duduk di dekat jendela. Gwak berkata, aku punya anak perempuan yang usianya hanya 2 tahun lebih muda dari Sun Young. Dan melihat foto Sun young mengingatkanku padanya. Choi Tae Sung, aku bisa mendengar suara Sun young ketika di TKP. Tolong aku! Tapi sebenarnya bukan menolong Sun Young tapi permintaan Sun Young pada Gwak untuk menolong Gun Wook, Sun Young berkata: Tolong adik laki-laki-ku, anak yang bernama Tae sung…(wah mulai dunia roh ini…)

Gwak berkata selama 20 tahun jadi polisi, aku tahu kalau kemarahan, kemurkaan bisa membuat seseorang melakukan tindakan jahat. Yang paling kuinginkan adalah aku bisa mencegah pelaku kejahatan sebelum ia mulai melakukan kejahatan-nya. (What? Minority Report case?) tapi aku hanya bisa menangkap mereka setelah kejahatan terjadi, dan itu membuat Gwak menyesal.

Gun Wook tersenyum dan menoleh ke arah teman2 stunman-nya yang sedang bercanda, sambil mengurut Kak Jang yang kelelahan karena memasak. Gun wook berkata aku juga ingin tertawa seperti mereka, tanpa beban, suatu hari..aku juga akan bisa seperti mereka, iya kan?

Tae Sung akhirnya main ke rumah Jae In. Ibu Jae In memasak kuah dan mencicipinya langsung dari mangkuknya! dan menyajikan mangkuk itu ke Tae sung! (Good Lord..sigh) Jae In malu sekali selama makan siang karena tingkah laku ibunya yang kampungan sekali. Ibu Jae in jelas terlihat ngiler saat tahu Tae sung orang kaya, dan apalagi ketika ia tanya orang tuamu pemilik perusahaan apa? Apa aku tahu?

Jae in menghentikan ibunya, ibu sudahlah. Tapi Tae sung menjawab, Haeshin! Ibu Jae in langsung panik dan tanya ke Won In apa dia tidak salah dengar? Won In menggeleng. Ibu mereka langsung melompat dan jalan gelisah di sekitar meja, oh kau mau makan apa? aku bisa memasaknya, aku punya daging babi, apa kau mau aku menumisnya? Hahaha..kebayang bagaimana malunya Jae In, pasti rasanya ingin ditelan bumi saja.

Jae in berkata antara dirinya dan Tae Sung tidak ada apa-apa. Ibunya memarahinya, sst!sst!diam! Tae sung melihat Jae in dengan pandangan polos, apa kita benar2 tidak ada apa-apa?

Tae sung kelihatan sekali sangat menikmati ini, hidupnya sangat sepi tanpa kasih ibu dan sekarang ada ibu dan “keluarga” yang memperhatikannya. Won In dengan mengejutkan berkata hei bukankah aku kesayangan keluarga ini? aku yang akan melanjutkan sekolah, mengapa semua diberikan padanya? Won In cemburu karena ibunya memberikan semua makanan yang enak pada Tae sung. Tae sung dengan ramah membagi makanan-nya untuk Won In. Oh I have to admit it’s cute haha Won In oppa punya saingan.

Gun wook juga mau menelepon Jae in tapi tidak jadi. Lalu dia jalan ke rumah Jae in, tepat saat melihat Jae in mengantar Tae Sung. Sebelumnya Jae In mendapat telp dari Gwak yang mengatakan kalau Sun Young memang bunuh diri. Jae in tanya lalu bagaimana dengan orang yang ia lihat itu? Gwak menjawab tidak ada hubungannya, Jae in kelihatan sekali lega.

Jae in lalu berkata pada Tae sung kalau Tae Sung pasti menderita sekali karena kematian Sun young. Tae sung harus berhenti menyalahkan diri sendiri. Tae Sung heran apa Jae in mengenal Sun young? Jae in menjawab tidak, hanya ia tahu Tae sung terluka karena dia (hei ada yang sangat amat terluka lo..di belakang) dan benar saja, GuN Wook murka, tutup mulutmu! Gun Wook membentak Tae Sung. Sepertinya Gun Wook lepas kontrol, karena emosi.

Gun Wook jalan melewati Jae in dan menunjuk ke arah Tae Sung, kau menerima surat bunuh diri itu dan kau datang ke tempat ini?
Tae Sung bingung minta ampun, apa katamu?
Gun Wook yang masih tidak terkendali, dan berkata apa kau lupa yang sudah kau lakukan?
Tae Sung : Apa yang kau tahu?
Gun Wook : Karena kau..seorang wanita mati. Apa kau sudah lupa? Apa berikutnya Moon Jae in?

Tae sung memukul Gun Wook. Gun Wook membalasnya. Jae In memisah keduanya, Shim Gun Wook! Apa ini kau? apa kau kira kalau tidak ada bekasnya maka tidak ada luka? Lihatlah Tae sung, lihat perasaan terlukanya, lihat semua pemberontakan dan kekacauan hidupnya! Gun Wook tidak mendengar Jae in, bisa dikatakan Gun Wook cemburu karena Jae in membela Tae sung.

Jae in berkeras agar Gun Wook minta maaf pada Tae sung. Kau tidak tahu perasaan Tae sung. Jangan pernah melakukan itu lagi pada Tae sung.

Tae Sung berkata, aku juga tidak seratus persen benar. Tae Sung pergi dan Jae In mengantarnya. Gun Wook melihat itu dengan pahit. Tae sung mengucapkan terima kasih, baik karena memihaknya dan juga makan siangnya.

Setelah Tae sung pergi, Jae In jalan melewati Gun Wook tanpa berkata apa-apa. Gun Wook berbalik dan lari kencang. Di jembatan dia berhenti dan teriak!! Wow…Kim Nam Gil’s emotional acts is really…wow..speechless

Tae Ra di rumah dan menerima telp dari ibunya, iya aku akan mengatakannya. Suaminya masuk kamar, aku pulang. Tae Ra berkata, ayahku setuju invest di perusahaan ayahmu. Jaksa Park terhenti sebentar. Tae Ra melanjutkan, itu sebagai balas jasa kau mengurus urusan Tae Kyun. Tae Ra menyindir bukankah demikian? kita selalu begitu, melakukan sesuatu dengan balasan. Jaksa Park kesal, apa aku tidak berhak menerimanya? setelah mengurus semua masalah Haeshin yang merepotkan itu.

Tae Ra berkata hubungan kita juga seperti itu, saling memberi dan menerima. Aku tahu kau sudah punya kekasih sebelum kau menikah denganku. Suaminya marah dan pergi keluar.

Malamnya, Gun Wook mimpi buruk, Gun Wook kecil tidur dan seorang wanita mencoba mencekiknya, Gun Wook sesak, dia mencengkeram tempat tidur dan berusaha melepaskan diri, Gun Wook menendang-nendang, sampai akhirnya Gun wook bangun dengan mandi keringat.

Gun Wook terhuyung ke dapur untuk minum, dia benar2 shock.

Sementara itu, di tempat lain, Ny. Shin tanya pada sekretaris Kim, apa kau melihat sendiri mayat anak itu? Sekretaris Kim berkata tidak, ia mendapat laporan saja. Ny. Shin berkata mungkin anak itu masih hidup, apa yang akan ia lakukan pada keluarga ini. Sekretaris Kim menenangkan-nya. Tidak akan terjadi apa-apa, itu cuma kesalahan.

Paginya, Tae Kyun berangkat ke Amerika. Tae Kyun memeluk ibunya yang terisak atas kepergiannya. Ayahnya melambai dan pergilah Tae Kyun…

Jae in masuk kantor sambil minum jus, melewati tempat dimana Gun Wook tidur beberapa saat lalu, Jae in duduk di tempat itu dan bersandar di dinding. Gun Wook lewat, membungkuk melihat Jae in dan langsung mengambil jus yang ada di tangan Jae in dan bersandar pada lengan Jae in.

Jae In melihat Gun Wook minum jusnya dan komplain, aku suka jus tomat. Gun Wook : Ah sayang sekali, aku menghabiskannya, lalu minum jus itu sampai habis.

Jae in minta maaf karena kejadian kemarin. Gun Wook tidak menganggapnya, sudahlah. Jae in berkata kalau Gwak meneleponnya dan mengatakan kalau Gun Wook tidak ada hubungan dengan mantan pacar Tae sung dan itu membuatnya lega.

Gun wook tiba-tiba tanya, Jae in-ah, kita ini sebenarnya apa? Pertanyaan itu sesaat membuat Jae in tertegun dan keduanya juga merenung, lalu Jae in tanya, bagaimana perkembangan hubunganmu dengan Mo Ne? Gun Wook membalas, lalu bagaimana dengan Tae Sung? Gun Wook bangun karena ada telp dan jalan pergi. Oh..dua orang ini…

Jae in memandang Gun Wook jalan dan ia berkata, hhmm dia tinggi ..tapi kepalanya kecil kalau dibandingkan dengan badannya. Gun Wook semakin menjauh..Jae in berkata, bahunya lebar juga…bayangan tubuhnya dari belakang benar-benar menawan. Gun wook-ah, sebenarnya kita ini apa?

Gun Wook bertemu dengan partner-of-crime-nya, Gun Wook ingin tahu siapa yang mengunjungi makam orang tuanya di Mi Rang, dia datang setahun satu atau dua kali. Tolong kau periksa. Gun wook juga mendapat laporan kalau Tae Kyun sudah sampai di US dan Gun wook berkata kalau transaksi di Amerika juga tidak akan berhasil.

Rekan Gun Wook berkata, Tae Kyun sudah disingkirkan dan Mo Ne akan pergi ke luar negeri, sekarang tinggal Tae Ra, sekarang waktunya Tae Ra dan Tae Sung untuk mulai bertempur. Gun wook tersenyum dan berkata : Tae Ra…

Tae Ra berlatih anggar dan ia tidak konsentrasi. Pelatihnya dengan mudah mengalahkannya. Tae Ra berkata kita latihan lagi lain kali dan pergi. Tae Ra jalan di parkiran, tiba2 seseorang menariknya. Ternyata Gun Wook! Tae Ra kaget, bagaimana kau tahu tempat ini? Oh yeah…Gun wook mengajak Tae Ra makan. Tiba-tiba ada mobil mendekat, Jaksa Park! Tae Ra langsung melepaskan tangan Gun Wook.

Jaksa Park juga mengajak Tae Ra makan. Jaksa Park heran siapa Gun Wook? Tae Ra berkata, dia pacar Mo Ne. Oh kata Jaksa Park, dan langsung mengulurkan tangan untuk bersalaman dengan Gun Wook. Tapi..katanya lagi, mengapa kau ada di sini? Tae Ra langsung menjawab, aku ingin mengajaknya bicara tentang Mo Ne. Jaksa Park lalu berkata kalau begitu, kita bertiga makan bersama saja. Oh that’s a bad idea!

Tae Ra menolak, dia akan pergi. Park mendesak. Gun Wook mengerti situasi dan bersikap akan segera pergi. Tiba2 ponsel Tae Ra bunyi, ya ..apa??

Tae Ra terperanjat dan shock! Tae Ra terhuyung hampir jatuh. Gun Wook dengan reflek menahan tubuh Tae Ra, jelas ada chemistry diantara mereka dan Tuan Jaksa Park bukannya buta, ia juga menyadarinya…Ada apa? tanya Gun wook, Tae Ra terbata, mereka bilang..Tae Kyun..meninggal..

Gun Wook terperanjat. Dia mungkin tidak menyangka akan sejauh itu. (and I’m shock too..)

Di pemakaman Tae Kyun…

Hujan membasahi bumi, menambah sedih suasana, peti Tae Kyun diturunkan perlahan di liang lahat disertai Mo Ne dan Ny. Shin yang menangis meraung-raung, Tae Ra, Jaksa Park, Tae Sung juga hadir. So Dam menangis. Tuan Hong tampak sangat terpukul. Keluarga bergiliran menyekopkan tanah, kemudian melemparkan bunga krisan putih.

Beberapa puluh meter dari situ, Gun Wook bersama rekannya duduk di mobil mengamati pemakaman itu. Sepertinya Tae Kyun meninggal kecelakaan mobil, ia menyetir sambil mabuk tapi teman wanitanya selamat. Gun Wook berkata, segala sesuatu kadang tidak berjalan sesuai rencana.

Rekannya tanya, apa kau berharap ia mati? Gun Wook menjawab, ketika ia masih muda dia ingin mereka mati semua sekaligus, waktu itu hatiku setajam pedang, tapi sekarang kebencian itu sudah hilang, sekarang aku tinggal berdiri dan melihat mereka menderita.

Setelah pemakaman usai, Gun Wook keluar dari mobil, sendirian, membawa bunga krisan (kupikir akan diletakkan di makam Tae Kyun), mencium bunga itu, dan menjatuhkannya ke tanah.

Di rumah keluarga Hong, terdengar suara-suara masa bahagia keluarga itu, Suara Tae Kyun yang memberi semangat So Dam, ayo..beri sambutan untuk putri kesayangan kita..So Dam yang akan membacakan cerita. Kemudian suara lucu So Dam mulai membaca: Di pagi yang indah…suara keluarga Hong menyahut: Ya….

Manager Uhm menghela nafas mengingat itu semua dan berjalan di ruang keluarga yang sunyi, duduk di kursi memandang foto keluarga itu dengan sedih.

Malamnya, Gun Wook membakar semua file tentang Tae Kyun, di dinding-nya tertulis, Hong Tae Kyun 1976 – ?

Telepon berdering yang seperti biasa, diabaikan Gun Wook. Rekannya berkata, semua saham Tae Kyun dialihkan ke yayasan dan pemiliknya adalah Tae Ra, sekarang dia akan segera menjadi wakil President (no. 2 di Haeshin). Gun Wook mulai merancang rencana lagi.

Di kantor DIDIN art, rekan Jae In berkata dia harus mengantar surat2 ke rumah keluarga Hong. Tampaknya surat ucapan bela sungkawa dari kolega Ny. Shin. Jae in berkata aku saja yang mengantarnya dan memberikan pada manager Uhm. Rekannya mengerti, kau cemas dengan Tae sung ya, ya sudah pergi sana.

Suasana sehabis berkabung di rumah keluarga Hong…

Tuan Hong duduk terpekur di kursi utama sambil memegang cangkir, dia tiba-tiba terlihat sangat tua..Tae Sung duduk di dekatnya, Gun Wook dan Sekretaris Kim berdiri di sebelah luar. Tuan Hong memberi nasihat, kalau mulai sekarang Tae Sung harus berhenti main2 dan mulai bertanggung jawab. Kau harus menggantikan posisi kakak tertuamu yang kosong. Tae Ra datang dan duduk di dekat mereka.

Tuan Hong tanya, bagaimana ibumu? Tae Ra menjawab ibu berbaring, dan Mo Ne menungguinya, aku berharap ibu bisa tidur sebentar. Tiba-tiba Ny. Shin keluar dan murka. Apa? dia tidak akan pernah bisa masuk ke Haeshin! Ini semua karena salahmu kata Ny. Shin menyalahkan Tuan Hong. Kalau kau tidak mengirimnya ke Amerika, dia tidak mungkin meninggal!

Tuan Hong menjawab, tapi kalau disini, dia akan masuk penjara. Ny. Shin teriak, itu lebih baik, jauh lebih baik, puluhan bahkan ribuan kali lebih baik daripada meninggal!

Ny. Shin teriak-teriak dan menyalahkan Tae Sung, ini semua karena kau! Kenapa aku harus jadi ibumu! Kau ini bagai ular! Kau bahkan tidak menangis sedikitpun karena kakakmu meninggal, apa kau senang kakakmu sudah meninggal? Sejak kau pulang dari Jepang semua kacau. Kau dan orang bernama Shim Gun Wook yang kau bawa, membuat mo Ne kacau. Dengan wajah serakahmu, kau jelas punya niat jahat.

Tae Sung mencoba menenangkan Ny. Shin dengan memanggil, ibu..tapi itu semakin membuat Ny. Shin murka dan teriak2 histeris dan jatuh pingsan, Mo Ne dan Tae Ra juga Sekretaris Kim langsung menolongnya dan membawa Ny. besar Shin masuk ke kamarnya.

Meninggalkan, Tuan Hong dan kedua “putranya”, dia berkata pada Tae sung, jangan diambil hati, dia seorang ibu yang baru saja menguburkan anaknya, jadi dia tidak berkata dengan pikiran-nya. Tae Ra masuk dan kembali duduk bersama mereka, Ibu tertidur kata Tae Ra. Tuan Hong mengangguk. Lalu dia tanya pada Tae Sung, apa kau tahu masalah skandal Anti Bio itu?

Tae Sung : Ayah, kau tahu, aku tidak tertarik dengan perusahaan, aku tidak tahu masalah itu.
Tuan Hong : Hmm aku mengerti. Sekretaris Kim!

Sekretaris Kim datang dan menghadap, iya Tuan. Tuan Hong berkata, selidiki masalah ini, cari siapa dalangnya dan aku tidak akan melepaskannya. Aku akan membuatnya merasakan penderitaan kita.

Sekretaris Kim mengerti. Tuan Hong lalu bangkit tapi mendadak ia terkena sakit kepala, Tae sung, Tae Ra dan Sekretaris Kim langsung menolongnya. Gun Wook, yang selama ini berdiri tanpa gerak di bagian luar ruangan bereaksi melihat Tuan Hong seperti itu. (interesting..) Tuan hong berkata, aku tidak apa-apa, dan ia masuk ke dalam diantar Tuan Kim.

Tae Sung keluar, Tae ra mengikutinya. Tinggal Gun Wook seorang diri, ia menghela nafas dan ikut keluar.

Tae Ra menyusul Tae sung, Tae sung-ah, jangan pergi, tinggal-lah disini dan menemani ayah dan ibu. Tae Sung menjawab, kalau aku disini, ibu akan semakin kesal.

Tae sung heran, aku memang tidak pernah merasa kalau Tae Kyun itu kakak-ku, tidak pernah dekat dengannya, tapi kau, kenapa kau tidak menangis dan terlihat sangat terkontrol? Tae ra menjawab, ini karena aku harus memikirkan Haeshin, kalau aku goyah, Haeshin juga bisa goyah. Tae Sung tersenyum tipis dan pergi.

Tae Ra menoleh ke belakang dan melihat Gun Wook. Tae Ra berbalik dan jalan menjauh.

Tae Sung masuk mobil dan pergi, berpapasan dengan taksi Jae In. Jae In masuk ke dalam halaman keluarga Hong yang sunyi.

Tae Ra ternyata masuk ke gudang, duduk di tangga dan menangis, dia menumpahkan semua kesedihannya di dalam kesendirian. Gun Wook melihatnya dan menyusul masuk ke dalam gudang. Berlutut di depan Tae Ra. Tae Ra menahan tangisnya dan akan pergi.

Gun Wook berdiri dan berkata jangan pergi sambil menahan tangan Tae Ra. Gun wook berkata, kau bisa menangis di depanku, dan nanti kalau kau keluar dari sini, kau adalah Tae Ra yang tangguh dan tenang.

Gun Wook memeluk Tae Ra dengan erat. Tae Ra akhirnya menumpahkan semua tangisnya di bahu Gun Wook, Gun Wook menenangkan Tae Ra.

Jae In menemui Manager Uhm dan memberikan surat2 itu. Manager Uhm tampak lelah dan sedih dan mengucapkan terima kasih lalu masuk lagi ke dalam rumah. Jae in akan pulang dan heran dimana Tae Sung lalu mulai jalan di sekitar halaman.

Tae Ra mulai tenang dan Gun wook membelainya. Gun Wook seperti beranjak akan keluar. Tae Ra menahan-nya, tetaplah di sisiku. Gun Wook membelai wajah Tae Ra dan mencium keningnya, pipinya, dan …bibirnya. Mereka berciuman hangat.

Jae In sampai di dekat gudang dan melihat pintu gudang yang terbuka sedikit dan ia memilih untuk melihat ke dalam. Jae in mendekat dan tercekat dengan pemandangan yang ada di depannya…sepasang pria dan wanita sedang berciuman hangat, Jae in sadar itu Tae Ra tapi satunya…karena wajahnya tidak terlihat tapi Jae in hampir yakin itu Gun wook.

Jae In ingin beranjak ketika tiba2 suara Mo Ne : Unni…Mungkin Manager Uhm berkata kalau Jae in datang atau memang kebetulan. Jae in panik dan tidak tahu harus bagaimana.

Mo ne mendekat dan melihat ke dalam gudang, pandangan-nya kosong melihat kedua orang di dalam gudang dan berseru..Unni…

Ini membuat Tae Ra dan Gun Wook terperanjat dan berpaling ke arah mereka. Ini …benar2 diluar skenario Gun Wook!

 
Leave a comment

Posted by on May 12, 2011 in Uncategorized

 

Sinopsis Bad Guy Episode 11

Jae in harus kembali kerja jadi dia menyandarkan kepala Gun wook ke dinding dan pergi.

Kedua detektif datang lagi ke kantor Haeshin. Detektif Gwak bukan mencari Hong Tae Sung tapi Shim gun Wook karena mulai curiga. Dia ingin tahu alibi Gun wook di malam saat kematian Choi Sun Young. Tanya apa Gun wook ke desa Mi Rang dan apa yang dilakukan Gun Wook di malam saat pertandingan bola Jepang-Korea?

Jae in lewat dan mengamati mereka. Gun wook menjawab kalau dia sedang bersama rekan2 stuntman-nya dan menjawab pertanyaan polisi tanpa menimbulkan kecurigaan. Tapi Gun Wook mulai terlihat grogi ketika Detektif Gwak tanya apa Gun Wook punya luka di punggung. Gun wook menjawab tidak punya.

Jae In heran, kenapa Gun wook bohong, karena Jae in tahu pasti Gun wook punya. Tapi heranku, Jae in belum juga curiga. Kedua detektif bisa menerima jawaban Gun wook so far.

Detektif Gwak berkata menurut saksi, punggung Gun wook mirip dengan pria yang ia lihat sedang bertengkar dengan Sun Young. Jae in merenung dan memikirkan ketika Gun wook tanya : Jae in ah, apa kau percaya padaku?

Tae Sung sedang berbunga-bunga dan menemui Jae in di gallery, lega ketika Ny. Shin tidak di tempat. Keduanya menikmati lukisan bersama, Jae in mengaku dulu suka sekali melukis tapi dia berhenti, tapi memandang lukisan ini dan membuatnya merasa nyaman. Tae sung menggandeng tangan Jae in.

Rekan Jae in melihat keduanya dan senang sekali karea temannya akan mendapatkan putra konglomerat.

Mo Ne mengunjungi Tae Ra dengan marah, apa yang terjadi ketika di villa. Mo Ne mendengar kalau Tae Ra dan Gun Wook ada di villa di Yang Pyung. Tae Ra cool dan berkata tidak ada apa-apa. Gun Wook pergi setelah tahu kau tidak ada dan aku menginap karena demam.

Mo Ne tidak percaya begitu saja, Aku mendengar pembicaraan kalian di kantor Tae Sung, apa yang kakak maksud dengan kesalahan, ada apa antara kalian berdua? Tae Ra tetap tenang dan berkata tidak ada apa-apa yang membuat Mo Ne semakin kesal dan pergi, tepat ketika Jaksa Park pulang. Jaksa Park heran melihat sikap Mo Ne akhir2 ini, aku dengar ia pacaran dengan seorang pria, aku dengar dari ibu mertua, ah pria macam apa yang membuat Mo Ne sampai seperti itu.

Mo Ne mencoba menghubungi ponsel Gun Wook lagi tapi tidak diangkat.

Gun Wook bertemu dengan Manager Kang dan curhat, gayanya meyakinkan, ia membuka percakapan dengan berkata seorang sunbae-ku terlibat investasi resiko tinggi dan aku kehilangan banyak uang karena dirinya, jadi aku tidak tertarik invest di bidang itu. Tuan Kang tanya apa nama perusahaan-nya? Team Acts, perusahan IT dan orang yang bertanggung jawab atas perusahaan itu adalah direktur dari Haeshin Grup, Hong Tae Kyun.

Tuan Kang terperanjat tapi pura2 tenang dan Gun Wook mengamati reaksinya lalu melanjutkan, sunbaeku hanya percaya kata2 Hong Tae Kyun saja dan akibatnya ia kehilangan uang jutaan dan memutuskan bunuh diri. Tuan Kang semakin tidak tenang. Gun Wook melanjutkan makan, Tuan Kang menerima telp, sepertinya dari Hong Tae Kyun dan ia permisi pergi. Sampai jumpa lagi.

Tuan Kang masuk mobilnya dan teringat kata2 Gun wook, Direktur Regional Hong Tae Kyun terkenal suka cari untung sendirian. Gun Wook mengamati mobil Tuan Kang yang menjauh.

Gun Wook menerima telp dari rekannya dan berkata dia (Tuan Kang) mulai menyadari, sekarang terserah padanya, apa mau terus berinvestasi saham resiko tinggi atau menendang Hong Tae Kyun dan menyelamatkan diri sendiri, kita lihat saja perkembangan-nya.

Tuan Kang bertemu Hong Tae Kyun di tepi sungai. Hong Tae Kyun berkata sudah lama tidak ketemu, sunbae. Aku menerima laporan saham Anti Bio di rumah, kenapa bisa begitu? Tuan Kang heran, kau menerimanya di rumah? Hong Tae Kyun membenarkan.

Tae Kyun berkata buang dokumen saham Anti Bio itu tapi tetap pertahankan dananya di account, kau harus mengirimkan uangnya jika aku memintanya. Aku percaya padamu sunbae, nanti kalau sudah selesai, aku akan bayar kau dengan besar.
Tuan Kang : Aku mengerti.
Tae Kyun : Aku pergi dulu.
Keduanya berpisah.

Sementara itu, Gun wook tidur di kursi malas-nya dengan pulas.

Jae in mengirim sms pada Tae Sung : kita ketemu jam 6. Tae Sung senyum dan tidak sabar lagi, kemudian langsung menuju galeri, justru di sana ia tidak sengaja mendengar percakapan teman Jae in dengan mantan Jae in, Gyo Han yang mencari Jae in. Teman Jae in kesal pada Gyo Han dan memanasi, Jae in sekarang keren kan, dia akan terbang ke langit. Gyo Han kaget, apa Jae in adalah pacar Hong Tae sung? Apa dia sudah gila?

Rekan Jae In berkata memangnya kenapa, Hong Tae sung adalah putra Haeshin grup dan apa kau tahu betapa susahnya Jae in menggaet playboy itu? Hong Tae Sung bahkan tidak menyadarinya. Gyo Han mengeluh, apa aku sudah melukainya demikian parah sampai ia seperti itu?

Tae sung terpukul dan keluar dari galeri dengan gontai, ia mengingat semua kejadian manis dengan Jae in dan kata2 rekan Jae in terngiang, apa kau tahu betapa sulitnya Jae In menggaet playboy itu? Tae Sung merasa sesak dan marah.

Tuan Hong marah dan berteriak pada Tae kyun, kembalikan semua uang yang sudah kau keluarkan dan jika ada satu sen pun yang tercecer awas! tae Kyun pusing. Ayahnya minta Tae Kyun meninggalkan Korea sebelum yang berwenang curiga. Tuan Hong tidak menerima alasan Tae Kyun, diam! kau yang memulai ini, kita tahu darimana asal uang yang kau pakai investasi, dari cabang di Amerika kan! Dan sekarang? Apa kau ingin menghadapi penyidik? Kau pergi saja sebelum masalahnya membesar. Tae Kyun keluar.

Di ruangan kerja Gun Wook, semua rekan kerjanya bingung dengan berita di ShinA.com, apa yang dimaksud itu direktur Hong Tae Kyun kita? Gun Wook santai saja, malah main game. Hong Tae Kyun berusaha menghubungi Manager Kang dan kesal karena sulit sekali, ia memerintah untuk memeriksa apa ada yang menghubungi manager Kang akhir2 ini.

Di dekat lift Tae Kyun berdiri berdampingan dengan Gun Wook dan terus bicara di telp. Gun Wook mendengarkan dengan santai. Tae kyun masuk duluan dan Gun Wook berdiri di depannya dan mengangkat telp, berkata Hyung..dengan pandangan ditujukan pada Tae kyun. Tidak mengatakan apa-apa hanya senyum tipis yang membuat Hong Tae Kyun bingung.

Gun wook menghubungi Kak Jang dan minta tolong jika ada polisi tanya2, tolong diurus. Kak Jang berkata jangan cemas, kau tahu kemampuan aktingku kan, aku percaya kau bukan orang yang suka cari masalah. Tapi Kak Jang heran juga mengapa polisi memeriksa Gun wook.

Shim Gun Wook -sshi…
Tae Ra dan Gun Wook bertemu di lobby, Tae Ra memanggilnya! Pura2 tanya Tae sung untuk menghindari kecurigaan dan mendekat ke Gun Wook berkata kalau ia ingin bicara. Gun Wook mengajak Tae Ra ke auditorium kosong. Gun Wook berkata tempat ini biasanya terkunci, tapi ia pintar membuka pintu terkunci (maksud ganda: hati Tae ra yang terkunci). Tidak ada orang disini, apa yang ingin kau katakan padaku?

Tae Ra berkata kalau Mo ne mendengar pembicaraan mereka di kantor Tae Sung. Mo ne sepertinya curiga. Gun wook memandang Tae Ra dengan lembut sampai membuat wajah Tae Ra panas dan ia berkata berhenti memandangiku! Apa kau dengar apa kataku? Mo ne dengar pembicaraan kita, aku tidak tahu harus bagaimana. Selama itu Gun Wook terus memandang Tae Ra dengan his dangerous eyes, dan berkata, kalau tentang Mo ne, serahkan padaku, aku yang akan bicara dengannya.


Tiba2 penjaga datang dan Gun wook langsung menarik Tae Ra untuk sembunyi. Penjaga keluar dan mengunci pintu! bukan hanya itu tapi juga mematikan lampu, hayo..gelap2an berdua hahaha..

Gun Wook langsung menyalakan lampu karena sadar Tae ra pasti panik. Gun Wook mencoba membuka pintu tapi gagal, aku bisa buka kalau dari luar tidak dari dalam, itu lain cerita. Tampang Gun Wook lucu. Benar saja, Tae Ra panik.

Gun Wook kurek2 telinga dan nyengir, aku akan belajar bagaimana membuka pintu dari dalam lain kali. Kata2 ini membuat Tae Ra ketawa, chemistry-nya dapet, aku akui itu.

Kau cantik kalau tertawa, kau jarang tertawa…
Gun wook lalu mendekati Tae ra dan memeluknya lembut.

Detektif Gwak datang dan mencari keterangan pada Kak Jang perihal Gun wook. Kak Jang berkata kalau saat kejadian, Gun wook semua sedang syuting, ketika disinggung mengenai luka, kak Jang menjawab Gun wook tidak punya luka. Ini membuat stuntman lain bingung karena ia tahu Gun wook punya luka, ia mau bicara tapi Kak Jang mendiamkannya. Membuat detektif Gwak semakin suspicious. ehm, Detektif Lee makin keren aja, sayang kurang diberdayakan disini.

Gun wook dan Tae Ra masih terkunci dan tiak tahu harus bagaimana, kalau memanggil bantuan, pasti akan tersebar rumor, sebaliknya mereka mungkin akan terkurung di tempat ini sementara waktu. Gun Wook menyarankan, bagaimana kalau kita menunggu saja? Ya apa boleh buat kan?

Gun wook mengajak Tae Ra pura2 menonton film dan berkata agar Tae Ra berimajinasi, membayangkan moment paling berkesan di hidup Tae Ra diputar di layar, wah kalao ada ahli hypnotheraphy kaya Gun wook laris kali ya. Gun wook minta Tae Ra menutup matanya dan membayangkan-nya. Tae Ra kembali ke masa remajanya.

Memori Tae Ra, dia masih remaja dan melarikan diri dari pengawalnya/supir dan menikmati makan ddukkbokki dengan teman2 sekolahnya dan menyelinap melihat film.

Ternyata nonton Dirty Dancing (he, kita seumur ya Te Ra hahaha..Dirty Dancing oh Patrick Swayze..sayang dah meninggal) Tae Ra menghubungkan itu dengan kisah anak gadis keluarga kaya yang belajar dance dan jatuh cinta. Air mata menetes dari mata Tae Ra, dia berkata : Aku heran, cinta seperti apa yang pernah terjadi padaku?

Gun Wook dengan lembut meraih dagu Tae Ra dan menciumnya.

Tae sung tetap menemui Jae in dan mengajaknya belanja, menguji Jae in dengan barang2 mewah seperti tas karya designer, Jae in menolak tapi Tae Sung memaksanya menerima, itu untungnya punya pacar kaya. Jae in merasa senang dengan hadiah itu, sementara Tae sung mengamatinya dengan seksama, dan membuatnya yakin kalau Jae in hanya ingin uangnya. (eh ada tas gradasi, lucu juga, mataku juga ijo lihat tas ..)

Tae sung semakin kesal dan mengajak Jae in makan malam dengan membooking seluruh gedung hanya untuk mereka.

Detektif Gwak mendekati stuntman yang lain dan tanya2, stuntman itu mengakui kalau Gun wook memang memiliki bekas luka dan ia mulai panik, aku tidak melakukan apa-apa.

Gun Wook dan Tae Ra ketiduran di dalam auditorium dengan kepala saling bersandar. Sopir Kang menemukan keduanya dan tampak tidak senang. Tae Ra berkata tidak ada apa-apa dan bergegas pergi.

Tae Ra terlihat berat berpisah dengan Gun Wook dan Gun Wook tersenyum lembut pada Tae Ra.

Gun wook keluar dan detektif Gwak menunggunya untuk bertanya. Gun Wook tidak mempedulikan detektif Gwak dan terus pergi tapi Detektif Gwak memanggil: Hong Tae sung! Itu menghentikan Gun Wook. Gun wook terlihat tidak tenang tapi ia menoleh dan berkata direktur Hong Tae sung sudah pulang.

Detektif Gwak tahu, lalu berkata anda tampaknya punya banyak nama, Tae sung, Hong Tae Sung, Choi Tae Sung. Alibimu ketika malam kematian Choi Sun young meragukan, dan ada saksi yang melihatmu bertengkar malam itu. Ayo ikut ke kantor polisi untuk menjawab pertanyaan. Gun Wook ikut pergi dengan tersenyum.

Tae sung membawa Jae in ke salah satu hotel milik keluarganya, aku sudah meminjam kamar suite, jadi ayo keatas dan tidur bersama. Jae in tersinggung dan menampar Tae sung. Tae Sung membalas, bukankah itu yang kau inginkan? menjadi menantu keluarga kaya, bukankah ini yang akan terjadi kalau kau terus mengejarku? Semua sudah kau perhitungkan, benar kan? kau pasti ingin cincin di tanganmu kan, baik besok kita ke rumah orang tuaku, tapi malam ini kau harus ke atas.

Tae Sung : Aku harus mendapatkanmu, kau mendapatkan uangku, lalu apa masalahnya?

Jae in menantang, jika aku melakukannya, apa aku bisa jadi menantu Haeshin? aku tidak akan melakukan hanya untuk one-night-stand. Baik ayo kita lakukan.

Sampai di kamar suite itu, Jae in berkata ayo cepat kita lakukan saja dan mulai membuka kancing bajunya. Tae Sung juga membuka jaketnya, keduanya sama2 pura2 berani, siapa duluan yang mundur berarti kalah.

Tapi ponsel Jae in bunyi, ternyata Won In yang telp. Jae in menjawab ia sibuk kerja. Tae Sung menyindir, kau benar2 pembohong yang hebat, atau mungkin ini kau hitung sebagai pekerjaan.

Tae sung berkata Jae in sudah tidak membuatnya tertarik lagi, kita akhiri saja permainan ini. Tae Sung pergi, tapi Jae in memanggilnya, kapan waktunya berhenti, aku yang memutuskannya!

Tae Sung tanya kapan mulainya? kapan Jae in menyadari siapa dirinya. Apakah ketika kau meninggalkan Jepang dan meninggalkan pesan itu? Itulah mengapa ibuku melarangku untuk tidak berhubungan dengan wanita yang lebih rendah.

Jae in marah, Rendahan? Apa maksudmu? Kau tidak ada artinya tanpa uangmu, yang kau miliki hanya uang. Kau hanya anak haram yang selalu membuat masalah dan tidak pernah mendapat perhatian keluarga. Tapi kau tetap saja bertingkah kalau kau hebat!

Tae sung mendorong Jae in ke tembok, kita bisa mendapat apa yang kita inginkan. Jae in tidak tertarik dan berkata kau menyedihkan, dunia ini penuh pria kaya yang bisa kukejar (Gun Wook misalnya, ya kan?), Tapi kau, berapa banyak wanita yang akan menerimamu tanpa nama Haeshin Grup?

Jae in mengaku kalau ia iri dan ingin seperti Mo Ne atau Tae Ra, tapi itu bukan alasan satu2nya aku bisa sejauh ini. Awalnya memang adalah kebohongan seperti katamu, tapi…Tae sung berharap Jae in berkata dia benar2 menyukai Tae sung, Tapi Jae in tidak mengatakan itu, melainkan: Lupakan, aku tidak ingin melihatmu lagi.

Jae in keluar, Tae sung duduk di bawah merasa pedih.

Diluar, Jae in mendapat telp dari detektif Gwak, apa anda bisa ke kantor polisi, ada pertanyaan terakhir. Jae in tiba dan melihat seorang pria dalam kamar interogasi. Polisi minta Jae in mengenali bekas luka pria itu, polisi hanya membuka sedikit cermin satu arahnya dan memperlihatkan bekas luka itu pada Jae in.

Jae in samar2 ingat lukanya mirip, dan ia ingat luka Gun Wook, lalu ia menyingkapkan semua penutup cermin satu arah itu dan kaget melihat Gun wook yang ada disana.

Jae in kaget dan spontan berkata bukan dia orangnya, aku tidak yakin saat itu gelap, aku tidak bisa mengkonfirmasi. Jae in menenagkan diri dan detektif Lee mendekatinya, menawarkan minum dan Jae in tanya apa pria itu mungkin membunuh-nya? Detektif Lee kelepasan bicara kalau ternyata wanita itu adalah mantan pacar Tae Sung. Jae in kaget sekali.

Di dalam ruang interogasi, Detektif Gwak tidak mendapat apa-apa dari Gun wook. Gun Wook juga tidak memperlihatkan ekspresi apapun ketika diperlihatkan foto Sun young, dia cantik juga sayang dia mati.

Detektif Gwak berkata mungkin kau tidak tahan kakak-mu kencan dengan Tae Sung dan membunuhnya. Gun Wook balik tanya, jika kakak yang dicintainya mati, siapa yang tinggal? Mengapa aku harus membunuh satu2nya yang kucintai dalam hidup ini?

Detektif Gwak teriak, dan Gun Wook berkata, baik! Ya aku membunuhnya, itu kan maumu? Kau tanya terus dan aku berikan jawaban yang kau inginkan. Gun wook hampir saja kehilangan kesabaran-nya dan berkata tunjukkan bukti, bukan hanya berkeras kalau aku ini Tae sung. Aku bebas pergi kan?

Detektif Gwak tidak bisa menahan Gun wook lebih lama lagi dan mengijinkannya pergi, sebelum keluar, Gun wook untuk pertama kali pecah topeng-kacanya, dan berkata : “Apa kau tidak punya seseorang yang ingin kau lindungi? Apa kau tidak memiliki keluarga? Jika aku adalah pria itu, aku akan sangat ingin menyelamatkannya, karena ia keluarga.”

Gun wook mengatakan itu sambil menahan air mata.

Gun wook pulang dan mendapati Jae in menunggunya. Ia masuk tanpa menggubris Jae in. Jae in berkata : Aku percaya padamu Gun Wook. Kau bisa mengatakannya padaku.

Jae in mendesak Gun wook ingin tahu apa yang terjadi, mereka berkata Hong Tae sung mencintai seseorang, wanita itu tidak ada hubungan-nya denganmu kan? katakan, mengapa kau ada di sana malam itu? apa yang terjadi? Aku ke kantor polisi tadi dan aku melihat bekas lukamu. Kau tidak bisa melihatku, tapi aku orang dibalik kaca itu.

Sekarang Gun Wook baru terkejut dan memandang Jae in.

Jae In : Kau mungkin bilang itu bukan kau tapi aku tahu itu kau. Malam saat pacar Tae Sung meninggal, kau ada di sana. Kau ingat aku menabrakmu dengan mobil, iya kan? Orang itu adalah aku.
Gun Wook : Kau melihatku?
Jae In : Jadi katakan padaku. Kau tidak ada sangkut pautnya dengan wanita itu kan? Aku hanya kebetulan menabrakmu malam itu kan?
Gun Wook : Apa yang ingin kau dengar?
Jae In : Gun Wook!
Gun Wook : Aku membunuhnya. jadi pulanglah.

Jae in kaget dan berdiri dan keluar.

Gun Wook melipat tangan dan tersiksa dengan kenangan pahit itu. Ternyata di malam naas itu, Gun Wook menyusul Sun Young ke atas dan mencegahnya lompat. Sun Young minta Gun wook mundur, Sun Young kurang hati2 dan terpeleset. Sun Young bergelantungan di atap gedung, Gun Wook berhasil menagkap tangannya dan susah payah menahan-nya.

Sun young tersenyum dan berkata lepaskan saja. Gun Wook menangis dan menolaknya. Sun Young berkata dengan lembut : Tae sung-ah. dan karena pegangan-nya licin, tangan Sun Young terlepas dan Sun Young jatuh ke bawah…

Siapa yang tidak trauma dengan pengalaman itu jadi wajar kalau Gun Wook menyalahkan dirinya atas kematian Sun young. Ia merasa gagal menyelamatkan Sun Young dan jika waktu bisa diputar, Gun wook pasti memilih untuk melepaskan Haeshin daripada kehilangan Sun young…

Jae in kembali lagi seperti waktu itu ketika ia masak untuk Gun Wook. Sekali lagi Jae in kembali dan berdiri di depan Gun wook.

Gun Wook mencoba menghindari Jae in tapi Jae in menghadangnya wow..dan memeluk Gun Wook, membuat Gun Wook tidak tahan dan pecah tangisnya.

 
Leave a comment

Posted by on May 12, 2011 in Uncategorized